-Ilustrasi Sastra-
Hari-harinya dia habiskan untuk membaca dan menulis fiksi dari puisi, cerpen, hingga novel. Lewat fiksi, menurut dia, dunia menjadi tanpa batas dan sekat. Dia bebas berselancar bebas menuangkan berbagai ide tanpa harus ada ikatan formalitas.
"Lewat fiksi, kita bisa mengkritisi, bahkan berbakti tanpa menyakiti, tanpa menghakimi," ucap Bachtiar Luthfi, Senin, 18 September 2017.
Tenaga honorer di Perpustakaan MAN Brebes ini mengaku sudah menciptakan ribuan puisi. Pada Bulan Bahasa pada Oktober 2017 mendatang, akan diluncurkan Komunitas Sastra Ndog Asin Brebes (Kasab).
"Lewat komunitas ini, saya berharap bisa memacu para penulis sastra Brebes semangat kasab atau kerja, berkarya," ujar pria kelahiran Brebes, 1 Agustus 1992 ini.
Anak pasangan Achmad Sofi dan Suci Haryati ini telah mendapat beasiswa pelatihan menulis fiksi di sebuah majalah nasional di Jakarta, pada 27 Juli sampai 31 Agustus 2017. Bachtiar lolos setelah menaklukkan ratusan pesaing lainnya se-Indonesia.
"Tahun ini, hanya diambil 12 peserta. Yang dua orang mendapat beasiswa, yakni saya dan teman saya Wildan dari Karawang, Jabar," ucapnya.
Dengan beasiswa tersebut, Bachtiar mengaku semakin semangat untuk berkarya di dunia sastra. Sebab, ia mengaku bisa menambah pengalaman dan ilmu yang sebelumnya tidak didapat di bangku sekolah maupun kuliah.
Karya-karya Bachtiar sudah pernah terbit di sejumlah media portal online nasional ataupun regional. Sedangkan cerpennya menjadi unggulan terbaik pada lomba cerpen Universitas Tidar Magelang, Festival Sastra Solo.
Bachtiar Lutfi mengembangkan sastra melalui Komunitas Sastra Ndog Asin
Bersama KASAB, dirinya akan meluncurkan antologi puisi Negeri Bawang. Ada penyair Brebes Dimas Indiana Senja yang turut bergabung dengan komunitas ini.
Alumnus UPS Tegal jurusan Bahasa Indonesia 2015 itu mengaku hobi menulis sejak masih nyantri di Pondok Pesantren Mahaduth Tholabah, Babakan, Tegal.
Dia tertarik dengan kitab Al Barzanji yang berisi syair puji-pujian untuk Nabi Muhammad SAW. Bagi dia, keindahan ulama dalam menulis sangat menyentuh hati.
"Saya ingin seperti mereka, menciptakan syair-syair untuk kedamaian dan keindahan hati," ucapnya.
Sudah lebih seribu judul puisi yang dia buat. Bachtiar menambahkan dirinya akan lebih fokus untuk menciptakan puisi, cerpen, dan novel.
Dia berharap dunia sastra di Brebes bisa berkembang. "Kita bisa berbuat, berkarya meski Brebes masih dikategorikan sebagai daerah yang masih kering sastra," dia memungkasi.
# Berita HotsNews365
# AgenDomino
Post a Comment